Laman

Kamis, 19 Januari 2012

Pengobatan pada Masa awal

Walaupun asal usul pengobatan hilang ditelan waktu, bukti - bukti arkheologi mengungkapkan bahwa manusia jaman batu mengenal tumbuhan obat dan tanaman lain.
Cara pengobatan di zaman Mesir kuno dan Mesopotamia kuno cukup rumit, karena pengobatan digabungkan dengan kepercayaan dan sihir.
Pada 2000SM ilmu pengobatan mesir mempunyai tiga cabang utama : para tabib menggunakan obat - obatan, salep, dan ramuan; para ahli bedahnya mengobati luka dan melakukan pembedahan di permukaan tubuh, tetapi jarang sekali membedah bagian dalam tubuh, sedangkan para tukang sihir mengurusi roh jahat dan kekuatan ghaib.
Sejumlah dokumen Mesir kuno menggambarkan bahwa penyakit - penyakit tertentu diobati dengan berbagai ramuan dari tumbuhan, seperti kacang2an, mineral, seperti tembaga dan lemak hewan, seperti lemak kuda nil sampai kotoran kerbau.
Tabib pertama yang terkenal adalah seorang Mesir bernama Imhotep. Di Mesopotamia, suku Sumeria, Amorit, Babilonia, dan Asiria mengembangkan sendiri cara pengobatan. Mereka melakukan pembedahan, mencuci, dan membalut luka, serta menggunakan ratusan obat mulai dari buah prem kering sampai kotoran cicak.



                                               Tengkorak yang pernah di bor
Tengkorak berusia 4.000 tahun yang berasal dari Yeriko. Pada tengkorak ini terdapat tiga luka bekas di bor menyerupai lingkaran, sementara lubang hasil pemotongan dengan pisau biasanya lebih mendekati persegi.
Hanya beberapa tengkorak saja yang mempunyai lima lubang dengan lubang terbesar bergaris tengah 5 cm.






Senin, 16 Januari 2012

Mengapa harus Pendidikan Karakter?

Era Globalisasi makin deras masuk ke Indonesia. Dampaknya sangat terasa di berbagai bidang. Terutama di bidang pendidikan. Maraknya berbagai tayangan yang bebas dikonsumsi terutama kalangan pelajar makin kuat mempengaruhi pribadi mereka.
Keadaan demikian sangat berdampak bagi segala bidang kehidupan mereka. Berbagai tawuran, pembunuhan, pencurian, perampokan dan berbagai bentuk kriminal lainnya seakan menjadi hal biasa bagi mereka. Ironis sekali, disaat pemerintah ingin memajukan profesionalisme guru, peserta didiknya malah asyik dengan dunia yang merusakkan mereka tanpa sadar.
Berbagai bentuk metode pendidikan mulai dicanangkan untuk memperbaiki hal itu, salah satunya dengan menerapkan Pendidikan Karakter.
Pendidikan Karakter ingin diciptakan untuk memperbaiki moral peserta didik melalui jalur pendidikan.
Pendidikan karakter hendaknya didukung semua fihak, tidak hanya guru yang dituntut sepenuhnya, tapi juga orang tua dan tentu saja para pemimpin kita.
Apa yang disaksikan setiap hari oleh puluhan mata pelajar melalui berbagai media, baik media elektronik maupun non eletronik atau yang lebih kerennya lagi Internet, yang dengan mudah menayangkan berbagai berita baik yang bersifat positif maupun negatif, akan mampu membius para pelajar itu untuk setidaknya meniru. Mereka yang patut dicontoh bisa melakukan seperti itu, mengapa saya tidak? mungkin itu yang ada di benak mereka.

Dimulai dari mana?
                   Pendidikan karakter, adalah pendidikan yang juga merangkul prilaku peserta didik, pendidikan semacam ini bisa dimulai dari rumah. Pendidikan karakter tidak hanya tanggung jawab dari guru, namun semua fihak, jangan hanya menyalahkan guru jika ada tawuran, jangan hanya menyalahkan guru jika ada tindak kriminal yang dilakukan oleh pelajar, namun lihatlah diluar sana, dengan siapa mereka bergaul dan bagaimana orang tua mengarahkan mereka.
                   Sekolah memang gudang ilmu dan tempat mereka mendapatkan apa yang tidak mereka dapat dapatkan dirumah, namun sekolah juga tak dapat disalahkan sepenuhnya. Para guru memang tidak hanya dituntut untuk bisa mengajar namun juga dituntut untuk bisa mendidik, itulah mungkin yang diharapkan agar bisa menanamkan pendidikan karakter dilingkungan pendidikan, meskipun seyogyanya, pendidikan karakter tidak hanya dilakukan di sekolah namun juga dirumah, tidak hanya menjadi tanggung jawab pendidik, namun semua fihak. Orang tua juga harus selalu memantau anaknya, dengan siapa dan bagaimana mereka bergaul.
                   Mengarah ke hal tersebut, pendidikan agama sangat berperan penting dalam membentengi mereka, dan pendidikan agama tersebut seyogyanya diberikan kala anak tersebut ada di tangan orang tua, pendidikan tersebut diberikan mulai usia dini, tak ada kata terlalu dini untuk memberikan mereka pendidikan apapun, asal sesuai dengan porsi mereka.Dan tentunya semua akan berkembang sesuai dengan usia mereka, jangan sekali - kali membuat mereka mengetahui apa yang ingin mereka ketahui melalui jalan yang salah.
                     Marilah kita sukseskan pendidikan karakter untuk kemajuan dan kebaikan negeri kita tercinta, karena pada dasarnya, mereka adalah generasi penerus dan pemimpin masa depan, jika mereka kita persiapkan mulai dini dengan pendidikan karakter yang kuat, bayangkan, masih adakah koruptor di masa depan? adakah perampok, pencuri, penipu? kita memang tidak dapat menghapus dan melenyapkan, namun setidaknya tindakan kita akan mengurangi semua itu.
                   Semoga Allah selalu meridhoi jalan kita....Amien